Dr. Laras menerima telpon dari sebuah rumah sakit yang mengabarkan tentang Pak Barong yang kecelakaan. Ia segera datang menengok dan melihat kondisi Pak Barong yang cukup parah. Pak Barong tengah tak sadarkan diri.
Sementara itu menjelang keberangkatan Galih ke Amerika, Affandi telah menugaskan anak buahnya untuk menggagalkan rencana keberangkatan keluarga kakaknya, Sulaiman. Ia berpesan agar bagaimanapun caranya Galih tidak boleh sampai ke Amerika.
Hafiz dan Yusuf akhirnya tampil dalam audisi siapakah yang berhak mewakili Pondok Pesantren dalam lomba tausiyah yang akan dilaksanakan. Audisi ini disaksikan oleh seluruh santri dan segenap pengurus pondok pesantren. Yang dinilai oleh Pak Kyai dan Para sesepuh pondok. Karena tausiyah Yusuf akhirnya Parman menghubungi istrinya dan mengijinkan mereka bersama Ringgo dan Pak Harun serta bu Siti untuk bertemu dengan Yusuf. Leha yang merasa gembira menyampaikan rencananya pada Fira.
loading...
Orang suruhan affandi yang akan menghalangi perjalanan Sulaiman dan Galih ke bandara akhirnya gagal ketika sebuah mobil tiba tiba muncul sehingga ia banting stir dan akhirnya menabrak sebuah pohon. Ia pun kehilangan jejak. Affandi yang mendengar laporan orang suruhannya merasa marah.
Leha bersama Ringgo dan Pak Harun serta Bu Siti berangkat untuk bertemu dengan Yusuf dan Azizah. Dengan tanpa sepengetahuannya Fira dan Lutfi telah menunggu di jalan untuk mengikuti mereka. Namun rupanya mereka tidak sendiri, anak buah affandi yang telah mendengar sebelumnya rencana itu mengikuti mobil yang dikemudikan Ringgo. Tanpa sengaja mobil Lutfi berada di belakang mobil anak buah affandi yang tengah juga mengikuti mobil Ringgo.
Melihat gelagat tersebut Fira segera menghubungi Leha dan mengatakan bahwa ada penjahat yang mengikuti mereka. Akhirnya Ringgo berhasil membuat mobil mereka berhenti dan tidak mengkuti mereka lagi. Parman bersama Yusuf dan Azizah menyambut kedatangan mereka. Pak Parman berpesan kepada semuanya untuk merahasiakan tempat itu demi keamanan Yusuf dan Azizah.
Post a Comment