loading...
Ranum melihat kedua
orang tuanya terkapar dihalaman. Tiba tiba muncul sang buaya putih mencoba
mendekati Ranum. Ranum berusaha melarikan diri menjauh dari buaya tersebut yang
terus mengikutinya. Ranum terjatuh dan
terpojok sehingga tak lagi mampu untuk bangkit ketika buaya itu semakin
mendekat. Disaat yang kritis tiba tiba muncullah Datuk Umbara yang segera menghentikan
langkah sang buaya putih.
Datuk umbara terkejut ketika buaya tersebut kembali berubah
menjadi manusia ternyata adalah si Marabajo. Mantan muridnya yang durhaka demi memilih
hidup keabadian dengan mengabdi pada siluman.
Perkelahian tak terelakkan. Namun rupanya Mara belum dapat menandingi
kepandaian gurunya dan disaat ia tergeletak karena pukulan datuk kumbara sebuah
asap hitam tiba tiba menyelimuti dan membawanya kabur. Sementara sosok manusia lain tak dikenal
telah membawa Ranum meninggalkan tempat itu.
Bue Baputi yang telah menyelamatkan Ranum membawanya pulang
kerumah. Ranum yang teringat kedua orang
tuanya berusaha untuk bangkit dan pergi namun Baputi mengatakan bahwa kedua
orang tuanya telah tiada. Dikampung Pak
Kades bersama warga dan datuk Kumbara melakukan pemakaman kedua orang tua
Ranum.
Akibat pukulan datuk Kumbara kondisi Marabajo menjadi
manusia setengah buaya. Ia tidak lagi dapat berubah menjadi buaya secara penuh
atau manusia seutuhnya. Maharani yang telah menyelamatkan Marabajo mengatakan
bahwa Bajo akan kembali dapat menjadi manusia atau buaya seutuhnya hanya bila
ia memakan ari ari putranya yang
dikandung oleh Ranum. Dan Maharani
menghendaki anak bajo agar diserahkan kepadanya sebagai tumbal. Maharani juga telah
menyekap anak Buebaputi.
Buebaputi dan istrinya Hasna menjaga Ranum dengan baik. Mereka
membuat ramuan untuk menguatkan kandungan Ranum dan memberinya minuman air
kelapa hijau agar bayi yang dikandung terlepas dari sifat jahat siluman.
Masa yang ditunggu akhirnya tiba. Ranum melahirkan seorang bayi perempuan. Demi menyempurnakan
agar si bayi jauh dari sifat siluman maka ari arinya harus dibuang di kawah
gunung berapi. Namun ditengah perjalanan si Bajo berhasil merebut ari ari tersebut
dari Buebaputi. Kemudian Bajo mencari Ranum dan putrinya yang telah pergi
terlebih dahulu.
Ranum yang merasa takut akhirnya meninggalkan bayinya
disebuah rakit di pinggir sungai. Dan ditemukan oleh Aspar yang tengah berburu
buaya. Aspar membawanya pulang dan istrinya merasa bahagia karena mereka belum
juga dikarunia anak setelah menikah selama 10th. Istrinya memberi nama Bunga. Ari ari yang
berhasil Bajo rebut ternyata sudah tidak lagi mengandung aura siluman sehingga
tidak berguna.
Aspar bersama istrinya membawa bayi mereka kembali ke kota. Setalah 40 hari usia sang bayi maka lenyaplah jiwa siluman dari tubuh Bunga. Bajo tidak berhasil menemukan Ranum dan anaknya. Maka penantian Bajo harus menunggu 20 th agar jiwa siluman dapat masuk kembali ketubuh Bunga.
20 tahun kemudian.
Bunga tumbuh menjadi gadis cantik. Ia menjadi mahasiswi
disebuah perguruan tinggi. Sementara Danum
putra Buebaputi yang dirawat oleh Maharani telah tumbuh remaja. Ia berkali kali
berusaha mendekati ari ari Bunga yang ditaruh didalam sebuah cawan. Namun
Maharani melarangnya hingga suatu saat keinginanya memuncak ia memberanikan
diri menyentuh cawan berisi ari ari tersebut dan tiba tiba tubuhnya menjadi
buaya. Maharani yang marah memerintahkan Bajo untuk menangkapnya. Namun Danum melarikan
diri.
Post a Comment